Di sela rapat dengan tim pengawas kasus Bank Century di DPR, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar berkeluh kesah soal kasusnya. Antasari memohon agar ada yang membongkar kejanggalan-kejanggalan dalam kasus yang membelitnya, pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
"Tolong bongkar kejanggalan perkara saya ini," kata Antasari yang didampingi pengacaranya, Maqdir Ismail di gedung DPR, Jakarta, Rabu 12 September 2012.
Antasari mengaku tidak bisa menjawab pertanyaan anggota Fraksi Hanura Akbar Faisal yang menyebut ada dugaan rekayasa dalam kasusnya itu. Menurut Antasari, bila menyebut kasusnya ada rekayasa, dia khawatir dituding membela diri.
Sebaliknya, bila tegas mengatakan tidak ada rekayasa "tapi memang ada hal begitu". Maka itu, Antasari berharap fakta-fakta di persidangan dibongkar ulang.
Dalam kasus yang membuat dirinya ditahan sejak 4 Mei 2009 itu, Antasari melihat banyak hal yang janggal. Apa saja? Menurut dia, antara lain adanya pesan singkat atau SMS fiktif, baju korban, dan jumlah tembakan.
"Luka tembak di kepala itu ada tiga. Siapa yang menembak dari depan? Selama ini publik tahu hanya ada dua peluru. Proyektil itu dari dua laras yang berbeda. Itu siapa? Bongkar!" kata Antasari, berapi-api.
Antasari mengaku sudah melaporkan kejanggalan-kejanggalan ini. Tetapi hasilnya nihil. "Kami minta penetapan majelis hakim untuk dibongkar. Tidak usah saya digantung di Monas, tembak saja saya di Monas," katanya. (umi)
"Tolong bongkar kejanggalan perkara saya ini," kata Antasari yang didampingi pengacaranya, Maqdir Ismail di gedung DPR, Jakarta, Rabu 12 September 2012.
Antasari mengaku tidak bisa menjawab pertanyaan anggota Fraksi Hanura Akbar Faisal yang menyebut ada dugaan rekayasa dalam kasusnya itu. Menurut Antasari, bila menyebut kasusnya ada rekayasa, dia khawatir dituding membela diri.
Sebaliknya, bila tegas mengatakan tidak ada rekayasa "tapi memang ada hal begitu". Maka itu, Antasari berharap fakta-fakta di persidangan dibongkar ulang.
Dalam kasus yang membuat dirinya ditahan sejak 4 Mei 2009 itu, Antasari melihat banyak hal yang janggal. Apa saja? Menurut dia, antara lain adanya pesan singkat atau SMS fiktif, baju korban, dan jumlah tembakan.
"Luka tembak di kepala itu ada tiga. Siapa yang menembak dari depan? Selama ini publik tahu hanya ada dua peluru. Proyektil itu dari dua laras yang berbeda. Itu siapa? Bongkar!" kata Antasari, berapi-api.
Antasari mengaku sudah melaporkan kejanggalan-kejanggalan ini. Tetapi hasilnya nihil. "Kami minta penetapan majelis hakim untuk dibongkar. Tidak usah saya digantung di Monas, tembak saja saya di Monas," katanya. (umi)
Sumber: VIVAnews
No comments:
Post a Comment